minggu, 19 januari 2014
Yth. Anda
Di tempat
Assalamualaikum. Wr.
Wb
Hei, kamu. Iya kamu. Kamu yang lagi baca ini. Apa
kabar?
Gak terasa, sudah
hampir dua puluh tahun kita kenal. Kayak masih bentar banget yah, kayak baru
aja tadi pagi kita ketemu, terus kenalan, terus dekat hingga sampai saat ini.
Buat kamu,
sejujurnya saya merindukan dirimu. Entah rindu karena apa. Mungkin kamu sudah
sibuk. Atau kamu memang sudah dewasa, sehingga bisa menentukan jalanmu sendiri.
Tanpa aku.
Bukankah kita saling
mengenal sedari dulu? Iya kan?! Jawab!!!
Memang benar, jika
waktu bisa merubah segalanya. Mengikis relief yang telah kita pahat,
menghancurkan asa yang telah kita bangun. Memang benar jika waktu telah merubah
segalanya, kamu sudah dewasa. Atau kamu tidak mampu menjadi dewasa, atau kamu
salah cara dewasa. Entalah saya juga tidak mengerti. Pastinya kamu berubah.
Buat kamu. Eh..
bukan, anda. Tahukah anda bila saya masih ada? Entah anda masih mau
mendengarkan atau tidak, yang pasti ini kewajiban saya mengingatkan anda.
Anda itu sudah gede. Seharusnya
punya pikiran dewasa. Gak ada lagi harapan buat tetap ada di masa-masa ini,
buat kembali menjadi kecil. Jangan pernah berpikir gitu lagi.
Aku harap anda bisa kembali lagi ke jalan yang di ridhoi Sang Pencipta. Marilah
kita ke jalan yang benar lagi. Ayo sayang!
Buat anda, ungkapkan saja semuanya ke Sang Pencipta. Ungkapkan! Mengadulah
kepada Ia hingga kau terlelap dalam nyaman.
Cukuplah dua puluh tahun ini sia-sia. Cukuplah!
Anda bisa, boy. Ayo ucapkan Bismillahirrahmanirrohim.
Itu saja kayaknya.
Buat anda, mungkin hanya ini pesan biasa. Namun yakinlah dilua surat ini
saya bersama anda, selamanya
Wassalamualaikum. Wr. wb
aku