Jumat, 30 Agustus 2013

in the light of Separuh bintang

Gak pernah saya sampai paham betul apa itu puisi, gak pernah, bahkan hingga kini. Namun entah kenapa gue malah mau ngutip salah satu puisi dalam novelnya Evline Kartika. Puisinya kayak gini:

jika sesuatu itu bisa seaneh cinta
berlari kemana pun..
akan buntu oleh untaian angin
jika kehidupan itu adalah jalan tanpa ujung
akankah ada cabang yang berbeda
untukku dan untuknya??
jika harapan tak lagi ada
masihkah boleh mengharapkan keajaiban??
berpaling untuk menemukan serbuk peri
atau semanggi berdaun empat...
jika waktu hanyalah detik yang berputar
ingin ku kacaukan mesinnya agar diam
memutar jarumnya pada sebuah masa lalu
jika perpisahan selalu akhir dari pertemuan
apalah arti sulaman panah cupid??
jika kemarin menjadi terlalu sempit
haruskah aku mengejarnyaa???

 

Gue yakin aja kalau puisi itu bagus, entah darimana.

Bukan cuman itu, gue dapat dua quote yang bagus, mungkin.

1."Hidup itu tergantung matahari terbit, kalo emang udah mestinya pagi kenapa gue mesti menuju malam?"

2. "Jika semuanya berubah, itu pasti karena waktu"  




dikuti dari: Separuh Bintang

 

Kamis, 29 Agustus 2013

Emak gue yang telat gaul

pesan gue, jangan pernah pernah ngasih BB ke mak loh yang sudah berusia diatas 40tahun kalo loh punya adik kecil.

Gue punya adik, adik yang datang ke dunia ini dengan "sungguh luar biasa". Namun bukan dia yang bakal gue ceritain, tapi si emak adek gue yang berarti emak gue.

Jadi dulu emak gue pengen belajar main internet, sungguh ini luar biasa. Jarang-jarang emak gue mau belajar yang kayak gini. Jadi dengan senang hati gue ajarin deh emak gue, dengan harapan emak gue bakal tahu dunia lebih luas, sekalian biar gaul. Meski akhirnya emak gue lebih gaul dari gue.

Akibat terlalu gaul dalam internet, emak gue akhirnya nekat buat facebook. Di sini bencana buat gue mulai terjadi. Tiap gue ngomentari foto cewek, emak gue pasti berada di komenan tepat dibawah gue. Gak cuman itu, tiap kali gue update status, emak gue pasti berada di kolom pertama komentar. Sungguh emak yang luar biasa.

pernah suatu waktu gue buat status " Lapar oh, gak ada makanan.
 Dan emak gue langsung komentar "mama sudah masak di dapur, itulah mama sering kecewa dengan kau"

Lah kan gue kan mau alay mak, jadi kapan gue bisa alay coba? Pas gue baca itu, gue denger adek gue nangis. Sontak saja gue balas komen mak gue
"Iyo ma, Jingok Adek nangis nah dikamar". dengan harapan emak gue berenti maen facebook terus saya bisa jadi alay lagi. haha

Harapan hanyalah harapan, bukannya cepat cepat liat adek gue, eh malah emak gue balas komen kayak gini
"Iyo apo? Mama idak dengar." Sungguh emak gue emang luar biasa, sementara adek gue sudah nyari emak laen di luar sana.

Emak gue surfing make laptop, dan gue sendiri pake hape. Emak gue di ruang tamu dan gue sendiri di kamar.


Itu baru sebatas facebook.
Kita kembali ke internet tadi, jadi emak gue itu sudah demam internet. Mau apa apa cari di internet. Mau lihat pakaian anak terbaru lewat internet, cara buat kue lewat internet, cara buat susu lewat internet, buat bubur bayi, sampai cara memandikan bayi lewat internet, bahkan pertumbuhan adek gue juga mungkin dipengaruhi internet.


Adek gue pernah rewel, berhubung anak kecil, jadi susah didiami. Siang malam sampe siang lagi adek gue ga berhenti nangis. Sampe emak gue gak tidur. Sampe akhirnya emak gue marah marah ama gue karena laptop gak bisa hidup. Apa coba hubungan anak kecil gak mau berhenti nangis dengan laptop yang gak mau hidup? Ada hubungannya? Ada.

Ternyata emak gue belum buka internet makanya adek gue nangis. Lah hubungannya apa?
Jadi waktu si laptop hidup, emak gue langsung googling begini "Bagaimana cara membuat anak berhenti menangis yang sudah dua hari sementara ibunya sudah mengantuk dan bapaknya malah tidur nyenyak?"
si google malah menjawab "maaf apa yang anda cari tidak ditemukan"
Yah spontan saja aku tertawa. Emak gue emang luar biasa.



Itu belum seberapa. Sekarang adek gue sudah berumur dua tahun dan emak gue bakal lebih luar biasa terhadap adek gue. kenapa?
Jadi sekarang emak gue mau dibeliin BB, si blek beri anak jaman sekarang. Katanya. Padahal gue yang remaja alay nan ababil aja gak pernah minat dengan apa yang namanya BB.

Ini pasti karena tipu muslihat adek adek emak gue yang sekarang rada jadi ABG tua. Jadi emak gue ketularan. Dengan berat hati gue ajarin emak gue gimana cara menggunakannya, gue jelasin dulu apa itu BM apa itu DP, sampai apa itu broadcast. Tapi percuma, emak gue gak ngerti. Gue ajarin lagi, emak gue masih belum ngerti. Sampai akhirnya gue lambaiin tangan ke kamera.

Setelah emak gue pakai BB, kelakuannya sungguh luar biasa. Kontak BM selalu ia broadcast. Tiap hari ganti DP dan banyaklah pokonya. Enak kalo DP itu foto emak gue, lah ini foto adek gue terus. Mulai dari adek gue berdiri tegak, sampai adek gue boker pun ia jadiin DP. Emak gue emang luar biasa.

Pernah adek gue nangis gegara  kepeleset. Melihat adegan lucu tersebut, yah kami tertawa semua. Tapi enggak bagi emak gue. Emak gue langsung berlari bak pahlawan bertopeng menuju adek gue, dengan gaya slow motion, emak gue semakin mendekati ade gue. Semakin dekat dan dekat. Hingga akhirnya emak gue melewati adek gue dan mengambil BB nya di kamar. Sementara adek gue, ia malah tambah mengis dengan kuat.

Entah kenapa emak gue bukan menggendong adek, malah ngambil BB. Meski pada akhirnya gue tahu kalo emak gue mau motoin adek gue yang nangis.

"Haha.Ayo nangis lagi nak. Mama foto y. Agek mama kirim ke bibik di Palembang."
Mama gue emang luar biasa kan? sementara adek gue, malah nangis sekencang kencangnya.



namun demikian, emak gue sesungguhnya luar biasa. Dia tahu mana kondisi yang haus dibuat becanda atau enggak. Dia tahu mana kondisi mendesak atau enggak dan dia tahu bagaimana cara menyayangi kami.
itu emak gue. Yang selau sayang dengan kami
gimana emak loh?

Rabu, 14 Agustus 2013

OSOCA, please be mine



Sekarang gue baru saja menyelesaikan suatu kegiatan yang mengasyikan, yang menggairahkan, serta membuat kaya, ibarat kata baru menggelegar dan hangat-hangatnya di kepala. Apa itu?
Ini namanya OSOCA.

Tapi sebelumnya saya mohon maaf, karena kalimat awal tadi hanya konotasi.


Apa itu OSOCA? OSOCA adalah singkatan dari objective student oral case analysis.  Dilihat dari artinya, ini merupakan sebuah game ujian yang dilakukan secara lisan (oral)

Apa itu OSOCA dan SOCA, kalau itu saya tidak bisa menjelaskan disini. Yang pasti SOCA adalah anak yang lebih simpel dari OSOCA, dan pada beberapa fakultas menggunakan SOCA bukan OSOCA, dan beberapa fakultas tidak menggunakan ini.

Lah terus fakultas saya kenapa masih menggunakan OSOCA? Karena kami anti mainstream.


Apa sih menariknya OSOCA? Hmm…GAK ADA!
OSOCA itu sebuah ujian yang mewajibkan kami para mahasiswa membuat analisis dari sebuah masalah, biasanya penyakit.

Contohnya gue dapat kasus gini “Nn. Tayom 25th. menderita gila babi (epilepsi) sejak 3 abad yang lalu, untuk menjadikan Nn. Tayom normal, dibutuhkan seseorang yang mampu meniup lilin”

Setelah mendapat kasus yang berderet panjang, kami dikasih waktu yang cukup lama sekitar……30 menit, iya hanya 30menit untuk menulis semua masalah yang muncul.

Misal analisis kayak gini, kenapa Nn. Tayom menderita gila babi bukan gila uang?
Atau analisisnya yang lebih mendalam, “kenapa tayom menderita gila babi, bukan babi yang menderita gila tayom?” atau “Bisa gak babinya salto ke samping terus bilang WOW?”


Itulah analisis yang mesti kami buat, dengan beragam pertanyaan yang kami buat dan beragam jawaban yang langsung kami jawab sendiri.

Waktu 30menit itu bentar bro, bentar kalo dibuat pacaran, namun lama kalo untuk baca alquran.
Bentar kalo dipake buat ejakulasi, namun lama kalo disuruh ngaji.
Jadi yah 30menit itu berharga banget bray kalo dalam situasi kayak gini


Terus kalau sudah dianalisis, mau diapain?
Kan  buat analisisnya itu di kertas karton atau yang biasa dikenal flipchart. Butuh paling enggak 3 sampai 4 kertas. Nah si karton ini nanti ditempeli ke dosen penguji papan tulis dan diamati oleh dua orang dosen, lalu kita presentasikan. Mirip kayak ujian skripsi. Mirip.

Bukan hanya itu, selesai presentasi, kita sampai ke sesi kuis berhadiah. Si dosen yang seorang dokter dengan pendidikan seorang spesialis dan jika anda beruntung ketemu dengan subspesialis bahkan professor.
Kita bakal dibantai dengan pertanyaan berdasar analisis kita.

Misal analisis saya tadi “Bisa gak babinya salto ke samping terus bilang WOW?” Terus saya jawab “bisa, dengan deretan penjelasan meyakinkan”.
Nanti si pengawas bakal nanya balik, babinya jomblo atau gak? Boleh gak babi LDR atau berapa penghasilan menjadi babi sehari?


Terus apa spesialnya hari ini? Hari ini gue ambil 3blok OSOCA, hebatya itu terkena di waktu siang, mulai jam 1 sampai jam 4 sore untuk membahas 3 blok..Selesai presentasi dan dibantai, buat analisis lagi, bantai lagi,analisis lagi, jomblo lagi, nangis lagi. Kayak gitu sampai 3 kali. Itulah hebatnya saya


Andai gue punya bini, gue sudah nangis dipangkuannya sambil bilang “ Ma, papa hebat yah, 3 jam dengan 3 blok dalam satu hari. Terus gue langsung mati. Aaaaahhhhhhhh….”


Oke itu saja, thanks

Salam hangat,
Tradiga
Seorang mahasiswa yang terbenam dibawah meja tutorial