Senin, 28 Oktober 2013

Sumpah Pemuda di mata remaja ababil zaman sekarang






Sungguh saya merinding ketika mengingat masa silam ketika saya bersama Soegondo Djojo Poespito featuring Muh Yamin berjuang bersama untuk mengikrarkan sumpah ini, apalagi iringan biola Mas W.R Soepratman mengiris hati para pendengarnya.
nostalgia singkat seorang Egyd 98 tahun. Veteran.

Ya..Yaaa. Yaaa, Hari ini tanggal 28 Oktober yang merupakan hari Sumpah Pemuda.
Siapa sih yang gak tahu sumpah pemuda? Bukan bukan, maksudnya siapa sih yang gak tahu apa makna sumpah pemuda? BANYAAAK!!!


Setelah saya menanyakan kepada beberapa responden mengenai apa itu sumpah pemuda, ternyata banyak sekali jawaban luar biasa yang keluar dari koar koar pemuda bangsa. Penelitian luar biasa ini menggunakan teknik cohort serta pengambilan sampel secara cluster yang sungguh kacau. Serta saya rasa, penelitian ini patut diberikan hadiah nobel. Apa itu? Jeng jreeng….


Inilah jawaban para responden mengenai apa itu sumpa pemuda

Sumpah Pemuda dimataku hanya masalalu para pejuang. Bukan sumpah pemuda di masaku. Kepedulianku akan masalalu para pejuang hanya sebatas terima kasih atas apa yang mereka perjuangkan untuk masaku. - Zultoni. 17 tahun. Mahasiswa dengan ujian skripsi A+.

Sumpah Pemuda itu sebuah pergerakan dan tindakan yang tinggi. – Topa. 21 tahun. Guru ngaji

Sumpah Pemuda itu pemuda dan pemudi yang berjani setia pada bangsanya. – Dewi mazda. 20 tahun. Jomblo.

Sumpah pemuda itu momentum penyadaran untuk bersatu dan bangkit bagi para pemuda Indonesia. –Mahardika 21 tahun. Eksekutif muda

Sumpah pemuda itu adalah suatu perjuangan bagi kaum muda untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.  Alfajri Ridho, 18 tahun. Mahasiswa FK

Sumpah pemuda itu sebagai hari bangkit kaula muda dalam mereformasi kembali kebenaran di masa lampau. Bagdat 20 tahun. Pakar hukum

Gatau. Jeng Iswari. 21 tahun. Ahli tulis menulis RPP


Sumpah pemuda itu adalah sumpah yang disampaikan oleh pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. -Harrly. 20 tahun. Playboy
Ya yaaa yaaaa. Puyang aku b tahu sumpah pemuda itu disampaikan oleh pemuda

Suatu kesepakatan untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. -Baharsyah 19tahun. Mahasiswa FK


Berikutnya dari seorang seorang Harry Rizka. 20 tahun. Lulusan la mansia yang merangkap seorang guru.
Menurut Anda, Apa sih makna sumpah pemuda?
Apa yaa? Hemm…Kek nya pentingan nonton Gravity deh


Yang paling greget telontar dari mulutnya Winda, 22 tahun. Pemburu Acc skripsi
Sumpah pemuda itu “Hah?  :* :* Ya para pemudi ya para pemuda yang berikrar untuk negaranya
Jawaban yang hebat bukan? Apalagi emoticonnya itu. Ughhh…



Seandainya saja mereka hidup di zaman tsaja doloe, mereka bakalan menyesal memaknai sumpah pemuda kek gini. Saya malu sebagai veteran melihat ini, malu! Rajamlah lah yang pantas buat veteran tua seperti saya ini.

Minggu, 20 Oktober 2013

Ini tentang cinta, yang katanya tanpa alasan

Ini tentang cinta, yang katanya tanpa alasan
Cinta  yang katanya saat alasan itu hilang, cinta akan hilang bersamanya
Yang katanya alasan akan melahirkan alasan baru yang akan melahirkan kebohongan

Saya pernah nanya sama nenek “Kenapa Nek bisa sampai nikah sama Kakek?”
“Karena dipaksa Eyang mu”
Bukankah itu sebuah alasan?

Lihatlah Sekarang, Mereka telah sukses membesarkan anak-anaknya, bisa dibilang semua anaknya lebih dari cukup.

Tapi pernahkah nenek punya cowok simpanan? Atau sebaliknya, kakek yang punya 
cowok simpanan? Gak pernah, bahkan terbesit-pun tidak. Karena kakek saya bukan homo.
Bukankah cinta mereka punya alasan?



Ini tentang cinta, yang katanya tanpa alasan
Yang katanya alasan akan melahirkan alasan baru yang akan melahirkan kebohongan

Saya ingat cerita mama saat dilamar secara tidak resmi oleh papa. Mama bilang kayak gini “Silahkan nikahi saya saat kamu sudah punya pekerjaan”

Bukankah cinta mereka punya alasan?
Sepengetahuan saya, Papa dulu bukanlah seorang pegawai. Hanya seorang sopir, tapi alasan (pekerjaan) itu sudah lebih cukup untuk meminang mama.

Mungkin bisa dibilang saat itu mama termasuk wanita cerdas, karena pernikahan menyangkut masa depan. Menyangkut Ia sebagai calon Ibu. Ibu mana coba yang mau nanti anak-anaknya nanti menderita? Mau makanpun susah, apalagi mau beli paket BB full service.
Bukankah itu alasan mama? Berarti mama punya alasan?

Apakah alasan mama selanjutnya?  Apakah mama akan melahirkan kebohongan kebohongan agar pura pura menyayangi?

Apakah selama 25tahun pernikahan mereka adalah kebohongan? 

Pernahkah mama berbohong menyayangi papa?

Bahkan definsi bohong -pun tak pernah ada dalam kamus pribadi mama.






Ini tentang cinta, yang katanya tanpa alasan
Cinta  yang katanya saat alasan itu hilang, cinta akan hilang bersamanya

Pernah baca biografi mantan Ibu Negara dari mantan Presiden kita B.J Habibie? Yah..Ibu Ainun. Pernahkan?

Kalau baca biografi dari  bakal calonnya mantan saya sudah pernah? Hemm…Itu kamu yang lagi baca ini.

Ainun adalah seorang wanita cantik. Dia adalah Kembang Desa, kenapa memilih Pak Habibie? Karena Pak habibie ternyata Kumbang Desa pribadi yang sederhana dan low profile. Keserhanaan inilah yang menjadi alasan ainun.

Ainun rela melepaskan pekerjaan sebagai seorang dokter anak dan hidup dengan habibie yang saat itu belum punya penghasilan tetap di Negara orang, namun Ainun bahagia akan ini. Ainun tetap sayang Habibie

Saat Habibie jadi presiden, saat itu berarti kemewahan melingkari keluarga ini. Berarti kesan low profile seakan hilang dengan fasilitas yang ada.

Apakah dengan kemewahan ini, Ainun marah-marahan dengan Habibie?  Apakah ainun ngambek lalu balas sms singkat-singkat?
Apakah semenjak kemewahan itu ada, Ainun gak mau ngangkat telpon habibie lagi? Atau malahan Ainun nangis nangis di balik pintu kamar?
Kayaknya gak deh, karena kesuksesan Habibie adalah buah usaha kasih sayang ainun.


Saya pernah berpikir, kalau si alasan ainun milih Habibie karena kesederhanaan. Lalu saat habibie jadi presiden, apakah mereka lebih memilih pondok di tengah hutan sebagai istana Negara? Terus para tamu negara dijamu dengan es oya.

Apakah kalian tega misal tiap kali kunjungan ke istana, para tamu harus berjuang melawan serbuan ular, harimau, gajah, bahkan mantan yang tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Bahkan para tamu harus pulang sebelum malam karena takut digigit hantu.

Atau misal Ainun hanya ingin terlihat low profile. Kalau biasanya ibu Negara naek mobil mewah dengan pengawasan paspampres, kalau ibu ainun malah naek onta dengan pengawasan dari dukun. Gak kebayang kalau lagi kunjungan ke luar negeri, orang pada naek jet pribadi, si Ibu Ainun dengan bangga naek elang, dengan mata merem.


Cukuppp …cukup ini sudah diluar cerita awal. Cukup!

Intinya sih, saya belum nemuin apa itu cinta yang katanya tanpa alasan.

 Mungkin cinta tanpa alasan itu hanya ada dalam novel teenlit atau dalam FTV. Dimana jalan ceritanya lebih kayak fairy tail.
atau bisa jadi cinta tanpa alasan itu hanya halusinasi kalian yang kecewa akan cinta




Ini tentang cinta, yang katanya tanpa alasan
Cinta  yang katanya saat alasan itu hilang, cinta akan hilang bersamanya
Yang katanya alasan akan melahirkan alasan baru yang akan melahirkan kebohongan

Ini tentang cinta, yang memang katanya tanpa alasan
Karena cinta itu hanya sebuah logika,
cinta yang kuat berawal dari logika yang sehat

Kamis, 17 Oktober 2013

Nih...Buat kalian yang suka ngegosipin teman

Terkadang saya berpikir, kenapa saya diberi selera humor yang tinggi. Hingga segala hal saya sampaikan dengan bermacam guyonan, meski itu memang dalam keadaan bercanda atau dalam keadaan serius. Sebenarnya bukan serius-serius amat.

Saya ambil contoh, misal ada teman saya yang galau. Mungkin contoh yang kayak cinta cinta gini kalian bakal cepet tanggap. Ada yang curhat sama saya "Kenapa sih, Gyd si blablabla gak pernah nanggapi aku?" Saya sebagai teman gak pernah bohong, mungkin sebagian teman saya kenal dengan ke-frontal-an saya. Yah dengan bawaan bercanda saya bakal jawab " Yah, kamu sadar diri lah. Tampang dengan tingkah sama aja. Selera Dia tu kayak aku gini. Haha".

Mungkin kalian gak ngerti apa yang saya maksudkan. Tapi sesungguhnya itu punya makna yang "dalam". Namun karena dibawakan dengan suasana santai dan lelucon, kemungkinan si pendengar gak bakal masukin kata-kata saya tadi ke hati, tapi ke otak. Itu kan lebih enak, jadi gak bakal kesinggung, terus si pendengar bakal mikir sendiri.

Nah, itu kalau saya ngasih pendapat ke teman sendiri. Itupun kalau beliau nanya. Kalau gak nanya? Hemm...Saya yang bakal nyindir.

Contohnya Gyd?
Contohnya berhubungan dengan cinta cinta lagi aja, biar kalian ikut berbinar binar.
Misalkan ada teman saya yang lagi cinlok dengan teman sejurusan, namanya dunia percintaan, harus terlihat sempurna. Eh.. Gak tahunya temen saya ini ternyata berhamburan hutang. Anggap aja hutang Arisan biar sexy, karena sesungguhnya cowok sekarang demen arisan. Pas dia mau ngedekatin gebetan, saya lihat si 'penagih arisan' juga lagi 'bercahaya', kek lagi terbang ngeburu mangsa, cepat.\


Terus fungsi saya sebagai teman? Yah saya langsung menjelma buat jadi manusia yang sok peduli untuk mencegat penagih tadi, untuk mengalihkan pandangannya saja, entah dengan cara apapun. Misalnya aja basa basi nanya "Mau kemana?" atau "Eh gimana tugas, selesai belum. Aku minjem oh?" bisa juga dengan langsung ke inti "Eh duit arisan kurang gegara loh korupsi kan? Loh buat pake beli pulsa kan?, terus loh sms-an, telponan, bisa sayang sayangan. Loh gak mikirin gue yang udah ngarapin loh dari dulu. Loh jahat"


Sebenarnya sih bukan itu sih yang bisa saya lakukan buat teman teman, karena saya ngelakuinnya dalam diam, sampai saya aja gak tahu apa yang saya lakuin. Hahaiiii. Hufffttt.

Sesungguhnya saya ada untuk kalian kok, meskipun bukan dalam tindakan. Meskipun saya gak royal, tapi InsyaAllah saya loyal. Saya gak akan plih teman atau ninggalin terus cari yang baru yang lebih enak, bukan itu. Saya hanya ingin punya teman sebanyak banyaknya, intinya gak akan ngelupain yang lama. loh...loh lohh.. Yang lama? Gak ada istilah temen yang lama atau teman yang baru kok. Teman yah teman.



Aduuuuuh. Kenapa ini jadi ngawur kek gini. Kembali kembali ke masalah kenapa saya buat note terus publish di sini.


Jadi gini, entah kenapa saya ngerasa kek ada teman yang nyeritain apapun tentang saya ke seorang cewek. Saya sih gak masalah, tapi bukan semua tentang saya di sebutin semua. Saya juga seneng menjadi pendengar yang baik terus ngasih pendapat tentang seseorang di mata saya, tapi bukan tentang kejelekannya atau kebobrokannya! Sekali lagi, saya gak pernah nyeritain tentang hal yang menurut saya tidak patut diceritakan!!!


Contohnya apa, Gyd?
Biar tetap nalar. Kita buat tentang masalah cinta cinta lagi

Misalnya ada cewek naksir teman saya. Dia cerita terus dia nanya bla bla bla bla yang sepenuhnya saya tahu. Tapi saya hanya akan jawab yang menurut saya pantas diceirtakan.
misalnya, dia nanya "Gyd, Da tidur di pohon apa di kamar?" saya bakal jawab "Di kama"


tapi misal si cewek nanya yang gak patut saya jawab
misal "Gyd, Dia Shalat 5 waktu gak? Dia kalo mandi, shampo-an gak? Papanya dia mau cari istri muda gak?" Kalau pertanyaan seperti itu, saya gak akan jawab, karena itu berhubungan dengan privasi.

Namun saya juga gak akan diam, karena diam ngebuat kita terlihat berbohong dan si dia tambah penasaran. Meskipun saya tahu Dia gak pernah Shalat, bahkan niat shalat juga dia gak hapal, atau gak pernah shmapo-an karena mandi-pun cuman di malam jum'at kliwon purnama, saya bakal jawab "waduh, coba kamu tinggal di rumahnya aja sehari. Biar dapat jawaban langsung"


Yah yahh emang gak ada salahnya sih buat jujur, karena bohong itu sungguh tidak baik. Terkadang saya berpikir, saya itu  sedang berbohong atau menunda kebenaran?

Oh Iya. jangan pernah cerita pake hati yah.. Karena kalian bakalan jadi subjektif, terlalu terpengaruh suasana, gak mikir luas apa yang sebenarnya terjadi, gak mikir dari sudut pandang orang lain atau dari sudut pandang lingkungan sekitar. Karena sesungguhnya itu punya pandangan masing-masing.



Itu aja sih, cerita dengan orang tu kayaknya emang seru. Makanya Ibu komplek lebih memilih bergosip daripada ngobrol dengan suami sore hari. Namun sayangnya saya laki-laki, gak pantas buat itu.

Tapi maaf, sesungguhnya saya bukan curhat. saya dapat ide aja buat nulis kek gini. Gak ada marah marah apalagi dendam, saya aja senyum senyum nulis ini. Mungkin yah memang saya hobinya bercanda, ini jadi semacam hiburan plus lelucon. hahaha.


terus inti saya nulis ini buat apa?
Hemmmmmm. Gak ada sih, mungkin buat ngasih tahu aja kalau gak semua apa yang kita ketahui itu patut untuk diberitakan dan gak semua apa yang diberitakan itu benar. Karena selalu ada kepentingan pribadi di sana.

Rabu, 16 Oktober 2013

Ahh...abaikan

Hari ini lucu yah...Iya lucu, kek kamu.. Njiiir!!!


Jadi tadi pagi saya nungguin nenek di terminal, katanya sih beliau mau lebaran di Sekayu.
Yah saya tungguinlah, bosan emang. Tapi demi nenek, apa sih yang enggak.

Saya tungguin aja sambil duduk di atas motor terus maenin hape. Mau duduk dekat rombongan tukang ojek, kayaknya saya terlalu muda untuk itu.


Tiba tiba, ada orang yang duduk di belakang. Saya kira nenek saya. Eh si Dia terus nepuk pundak dan bilang gini;
"Dek, ke SD 5 simpang JM"


Awwwww....awwwww....awwww!!!!!!!! !@!%%#^$%*^(&)*!!@@!


Demi apa hari kedua lebaran, dengan wajah berbinar binar gini plus pakaian wangi nan bersih tapi malah dianggap tukang ojek? miapaah? Apakah saya gak pantas tampil keren nan menawan. Atau memang saya.......ah abaikan.



Pengen rasanya natapin muka Ibu itu dan bilang....
"Ibu, Ibu tatap mata saya deh, tatap dalam dalam! dalam hitungan ke-3 Ibu tidur".


Pokoknya ibu itu lucu yah, lucu. Sampe gue malu dan sadar diri, separah apa sih saya?


Sabtu, 12 Oktober 2013

Sebatas dokumen pribadi

Kali ini saya ingin mengatakan bahwa saya memakai celana jeans pendek dengan baju kaos dan sendal jepit terus jalan jalan ditengah kerumunan orang tengah malam dengan perut sungguh sungguh lapar, sungguh.

Maaf salah. Tapi topiknya kali ini mengenai seberapa cool-nya kami bisa melakukan hal baru yang menurut orang ini sungguh di luar dugaan. Apa itu? Hmm…Hanya nonton bioskop.

Huufttt… Saya pikir ini sungguhh tidak menarik bagi kalian yang baca, makanya sudahi saja membacanya sampai sini. Gak apa apa kok. Tapi buat saya, saya bakal terus nyelesaiin tulisan ini, karena saya ngerasa ini sungguh berkesan bray, ini seperti seorang anak kecil yang baru bisa jalan, pengen ke seluruh penjuru Ia datangi, dengan berlari, cepat dan semangat. Meskipun pada akhirnya saya gak paham kesinambungan analoginya.


Oke jadi ceritanya kayak gini. Dulu, Pada sebuah kerajaan majapahit, hiduplah seorang kaisar tampan nan gagah, tapi sayang jomblo, dan itu saya sendiri. Si kaisar bercerita kepada Paduka Rizky Rachmadi ( @rahmadiriski) bahwasanya ia sangat mengidolakan Raditya Dika, eh ternyata si paduka juga ngefans berat. Akhirnya mereka bertukar pikiran dan memutuskan untuk menonton manusia setengah salmon di kemudian hari, yang mana film itu adalah karya Radit sendiri. Lalu mereka menoton dan pada akhirnya saling mencintai satu sama lain lalu hidup kekal abadi selamanya. Tamat.


Tidak…Tidak. Saya bukan homo. Itu diluar nalar. Berhubung kami sudah memutuskan untuk menonton, akhirnya kami melakukan pleno untuk menentukan siapa saja para anggota keluarga kerajaan yang akan diajak.
Sayembara pun diumumkan, ternyata kami memutuskan untuk mengajak si Ridho (@alfajriridho), bahar (@bahasryah02), mu’amin (@muaminmj), dan rangga (ranggatagari). Kenapa mereka diajak? Sepertinya ini sudah takdir Tuhan.


So, what’s special thing that you get?
Hmm. Nothing. Ini kayaknya lebih ke subjektif berdasarkan pandangan saya saja. Maknanya, kalau ngerasa gak menarik yah scukupkan saja membacanya.


Bagi saya, Kenapa ini spesial? Karena ini kali pertama kami bisa kayak gini. Jurusan seperti saya ini adalah jurusan yang bisa dibilang agak “dikucilkan” dari pergaulan, katanya kami gak punya waktu luanglah, katanya kami gak mampu gaul-lah atau malah kami dianggap telat pubertas.

Malam ini kami bisa buktikan kalau kami juga punya jiwa extreme, kenapa enggak? Kami kami nekat nonton bioskop malam malam. Jam setengah sembilan, Jon. Apanya yang kurang malam? Bagi kami seorang mahasiswa yang pada esok harinya masuk pagi dengan jadwal latihan preKlinik dan satu mata kuliah, ini termasuk nekat.

Terus apa serunya lagi?
Serunya lagi karena si Paduka Rizky berbohong, Beliau bilang mau ngerjain tugas di rumah teman. Eh ternyata malam terbenam dalam ruang bioskop. Dan saya yakin, beliau pasti cemas. Karena apa? Karena sepanjangan jalan, orang tuanya nelpon biar cepat pulang. Yah wajarlah, setengah sebelas tapi masih keluyuran malam malam. Loh beruntung Ki punya orang tua kayak gitu. And so really really big thanks for Rizky for helping to night. Arigatougozaimashita!


Cuman itu seru-seruannya?
Ya enggak lah, karena ditengah tengah klimaksnya ini. Ada dua cewek jomblo yang nekat mau bergabung dalam operasi berbahaya ini. Si Tiya (@tiyaamalia) dengan Yolanda (@yolandasaidi). Kenapa mereka bisa sampai diajak gyd, padahal mereka jomblo? Yah karena saya empati aja. Haha
Mereka saya ajak karena entahlah, saya sangat suka sekali dengan keanekaragaman, baik gabung dengan antar jenis atau beda jenis, bahkan dengan kelompok yang berbeda aliran. Intinya sih biar bisa saling mengenal, gak enak kalau pergaulan monoton terus ruang lingkupnya.

Sebenarnya kami itu mau nonton sore atau habis maghrib, tapi berhubung dan berhubung bla bla bla. Eh malah akhirnya malah nonton malam. Dan hebatnya si duo jomblo ini nekat gabung. Kenapa nekat? Pertama, karena ini malam hari. Ya bayangin aja, kalau nonton jam setengah sembilaan, paling enggak jam 10 baru selesai. Belum ditambah lama perjalanan pulang. Saya tahu betul kalau mereka berdua anak kost, dan kost-annya mereka itu kayak tempat pendidikan militer. Semua sudah diatur dalam amandemen ke V UUD 1945. Yang pastinya, pagar sudah digembok jam 9 malam dengan kunci pengaman dua lapis beserta pemidai sidik jari. Luar biasa bukan?

Yang kedua, si duo jomblo ini ternyata sudah melakukan iming iming yang menurut saya itu tidak patut dilakukan, mereka menyogok penjaga pagar ternyata. Hanya dengan sebungkus rokok, oh tidak, saya pikir itu terlalu mahal. Hahaha. Meski akhirnya mereka bisa sampai dengan selamat hingga jomblo yang tak terbilang lamanya.

Pada dasarnya sih saya menikmati filmya, tapi intinya saya lebih menikmati kebersamaan ini. Kebersamaan yang saya rasa baru pertama kalinya. Ngelakuin hal yang berat dilakukan oleh orang orang seperti kami di waktu waktu seperti ini.

Mungkin Rizky baru kali ini nonton bareng dengan kami pasukan plaju. Mungkin baru kali ini Rizky rela nahan lapar demi tidak merepotkan kami. Dan saya tahu itu.

Mungkin baru kali ini bagi seorang Mu’amin untuk merasakan suasan studio langsung, dan saya bukan menghina. Tapi saya bangga, karena saat mu’amin ingat kapan pertama kali dia nonton, dia bakal ingat kami, yang mana ada aku dan Rizky. Jadi paling enggak, saya bakal selalu dikenang. Tsaaaaaah.

Mungkin bagi seorang Rangga, menonton jam malam seperti ini sangat butuh usaha yang keras. Karena ia harus bertarung melawan kantuk yang menghujam, tapi Ia bisa menang atas itu pada malam ini. Sepertinya demi kami.


Saya yakin, mungkin si Tiya dan Yolanda adalah beberapa penghuni Puri dengan jiwa nekat. Kalian luar biasa. Saya tahu konsekuensinya adalah memanjat pagar dua lapis, dan itu sangat tidak ladzim bagi perempuan, apalagi malam hari. Tapi kalian tetap berani atas konsekuensi itu.


Buat ridho dan Bahar, pesen saya. Bedakan mana nonton bioskop dan layar tancap. Tolong suaranya itu dikecilin, ketawa itu boleh asal yang lain ketawa. Jangan pas senyap eh kalian ketawa, cukup tampang kalian aja yang terlihat kerasukan, tapi jiwa kalian jangan.


Sekali lagi, malam ini kita punya cerita.
Sekali lagi saya terima kasih banyak buat Rizky Rachmadi. Dan kalian semua. Terima kasih


Saya malah membayangkan jika ada saatnya kita satu pleno bisa duduk bersama entah itu film apa atau dalam rangka apa. Dan itu sangat muda, benarkan?





Buat bukti, saya lampirkan ini: