Buat kalian
mahasiswa. Jika kalian harus memilih, lebih baik tinggal di rumah keluarga atau
ngekos?
*keluarga
disini kita anggap nenek, kakek, oom atau tante yang sepertalian darah*
Heemm…
jawabannya relatif. Karena semua punya plus
minusny. Meski sebenarnya jika kita bisa menjalani dengan baik, semua nilai
plusnya itu pasti menutupi semua minusnya. Namun kembali pada individu
masing-masinglah dengan pola pikir dan cara menempatkan diri.
Kalau saya
dikasih pilihan kayak gitu, saya bakal milih tinggal dengan keluarga. Kenapa?
Karena untuk anak seumuran saya yang masih belasan tahun itu butuh dan teramat
perlu dengan sebuah pengawasan. Bahkan teramat haus dengan cinta.
Kalau mau
diturutkan dengan keegoisan, mungkin tinggal di kosan atau sewa kontrakan lebih
baik dengan pemikiran bisa bebas. Tapi tapi tapi…. Mungkin memang dalam kondisi
seperti ini kedewasaan itu teramat perlu.
Apa coba
untungnya bebas? Bisa keluar malem? Terus apa guna keluyuran malem?
Ujung-ujungnya pasti kerja gak bener. Sedangkan gak bebas aja sudah gak bener.
Kalau saya
bebas, terus bisa sesuka hati? Bisa bawa cowok cewek ke rumah? Terus
ceweknya disuruh ngecat rumah? Terus motong rumput? Terus langsung disuruh jaga
siskamling komplek? Gitu?
Oke kembali
ke cerita tinggal dengan keluarga tadi. Sebenarnya sudah hampir 2 tahun. Gak
sampai 3 bulan lagi genap 2 tahun saya tinggal sama tante. Tepatnya mulai dari
mulai bimbel SNMPTN sampai sekarang masih bimbel SNMPTN sudah kuliah
semester empat. Coba kalau gak kuliah, mungkin saya sudah nikah terus gendong 2
anak. Dari istri pertama. Shit! Kenapa
mikir istri terus dari tadi, mungkin sudah bawaannya yang terlalu mapan.
Tinggal
dengan keluarga itu enak, sangat sangat enak. Apalagi kalau keseluruhan isi
rumah bisa diajak bercanda, misal aja ada yang cerita konyol sampai seisi rumah
ketawa. Atau ada yang cerita sedih sampai seisi rumah ketawa karena si
pencerita mukanya lebih menyedihkan. Ada!
Kalau dengan
keluarga sendirikan enak, mau makan yah tinggal ikut isi rumah. Kalau ada
makanan yah tinggal makan, kalau gak ada yah tetap harus makan. Yo madai katek makanan di meja terus nangis
menantap nanar di meja? Terus sangkin lapar laju maka meja. Paling idak masak
mie bae. Kalau bicara makanan, makanan sit ante itu LUAAALLL biasa enak.
You must try it, apalagi kalau menyangkut hal semacam pempek dan tekwan. Kalau
sayur, everything about tumis menumis so yummy yummy. And lauk, you know lauk?
Kalau gak tahu, pergi ke lauk aja loh! Lauknya itu yang paling greget pindang
ikan gabus, wong Palembang pasti tahu,
tapi yang idak lemak, yang lemak tu yang tante aku nilah.idak mudi idak.
Memang
segala sesuatu itu gak akan selalunya berjalan lurus, selalu ada celah kita
buat terus belajar agar bisa jadi baik dalam hal kekeluargaan. Namanya juga
proses belajar. Pelajaran yang gak akan ditemukan dalam bangku sekolah atau
lembaran teksbook tebal. Dan saya
menikmati.
Dan hari ini
tertanda 1maret, saya mencari tantangan baru, belajar dengan masyarakat langsung
dengan mandiri untuk mendapatkan pelajaran yang lebih banyak lagi. Pelajaran
mengenai hidup dalam lingkungan sekitar, belajar mandiri sebelum saya terpaksa
mandiri untuk keluarga.
Dan pastinya
saya bakan merindukan kamar ini, 2 tahun bang :’(