Minggu, 07 Juli 2013

Fenomena yang sebenarnya terjadi di bulan ramadhan


Asssalamualaikum
Apa kalian?

Hari ini saya baru saja melihat realita di depan mata saya sendiri, Karenna kejadian ini biasanya hanya di sinetron atau berita siang penghibur makan siang.

Tadi siang sekitar pukul 14.00 waktu Palembang, saya melihat sekelompok orang bertubuh kekar berlarian turun dari mobil. Berlari layaknya penggerbekan teroris. Berpencar satu sama lain. Sekitar delapan orang, mungkin.
Spontan saja saya memberhentikan motor dan melihat apa sebenarnya yang terjadi.

Kurang dari 30 detik, mereka kembali ke mobil. Anda tahu apa yang mereka lakukan? Anda tahu apa hasil berlarian seperti jomblo berlarian menghindari malam minggu?
Hasilnya adalah….jreng..jreng
Beberapa dari mereka menggendong orang, anda tahu siapa yang mereka gendong?
Gelandangan dan pengemis.

Saya agak risih dengan cara mereka menggendong pengemis tua, kalian bayangkan saja, kurang dari 30 detik mereka menangkap, menggedong, berlari menyebrangi jalan, dan membawa masuk ke mobil. Yah berarti mereka membawa secara asal-asalan. Meskipun mereka pengemis, meskipun mereka gelandangan, meskipun mereka sudah tua, tapi mereka manusia.

Sebenarnya saya juga tidak menyalahkan para petugas patroli, namanya juga tugas, yah.. harus dijalankan. Saya yakin juga niatan awal mereka tidak mau seperti itu. Tapi apa daya, mungkin emosi mereka sudah memuncak.

Kenapa saya berkata demikian? Karena saya melihat sendiri ada remaja yang mengemis lalu dikejar salah seorang petugas patroli, berlarian menyebrangi jalan dan masuk ke seluk beluk lorong antar pertokoan, dan menghilang. Tentu saja si petugas lelah dan kesal, mana memang berlarian di tengah hari, dijalanan yang padat kendaraan, tapi si taget melarikan diri.
Pikiran saya dan petugas mungkin sama, untuk apa mengemis kalau badan masih sehat, berlari masih bisa, ngebut juga. Makanya ketika si petugas ketemu pengemis yang sudah tua, langsung angkat saja, mungkin sudah keburu emosi.
Atau mungkin mereka emosi karena setelah hari ini ditangkap, besok ketika patrol ketemu lagi dengan si gelandangan dan pengemis yang sama, makanya si petugas emosi.

Sebenarnya saya juga tidak tegaan melihat hal yang seperti ini, karena sebenarnya saya bergabung dengan komunitas pelindung anak jalanan @sschildPlG namun karena saya tahu apa yang mereka lakukan salah, makanya saya hanya bisa berdiam diri.
Saya bergabung disini karena saya tahu memberi anak jalanan uang itu salah, makanya saya tidak mau memberikan uang, namun saya berkontribusi dalam tenaga dan pikiran. Namun saya juga tidak melarang anda untuk memberikan uang. Karena saya mencintai anak jalanan.

Si @annisadeui pernah nanya kayak gini ke saya, “lebih hina pengemis atau pelacur?”
Saya kontan saja menjawab pengemis.
Lah terus kenapa saya mencintai anak jalanan? Karena saya sayang dengan mereka. saya tidak bisa melarang mereka berhenti meminta-minta. Tapi saya berusaha semaksimal mungkin untuk membuka wawasan mereka, menunjukan titik terang dunia ini melalui pendidikan, menjauhi dari zona kegelapan jalanan. Melalui sekolah.

Terserah mereka mau mengemis, asal mereka mendapatkan hasil. Terserah mereka mau mendapatkan uang berapa, asal bermanfaat. Saya selalu menekankan mereka untuk tidak merokok, meninggalkan ngelem, dan tidak pernah mendekati narkoba. Hanya itu. Oh lupa..sekolah harus tetap jalan, karena sesungguhnya mereka masih bersekolah.

Memang sebentar lagi bulan ramadhan, dan saya tahu semua orang berlomba berbuat baik. Bersedekah sana sini, pengemis dikasih lebih, membagikan makanan ke anak jalanan, berbuka dan sahur dengan para pengemis hingga membagikan makanan ke panti asuhan.
Sungguh itu merupakan perbuatan yang sangat mulia. Namun tahukah anda, tindakan anda seperti itu lebih memancing pengemis untuk lebih terlihat hina agar mendapat hasil lebih. Para tukang beca dan ojek berubah profesi sementara menjelang berbuka dan sahur agar mendapat nasi bungkus, dan panti asuhan berlimpah makanan hingga terkadang basi sia-sia.

Alangkah baiknya jika uang anda itu dikumpulkan dan diberikan ke rumah zakat, disana uang anda akan dikelola dengan sangat baik dan tentunya pahala yang akan anda terima sama saja bahkan lebih banyak
Alangkah baiknya jika uang ke panti asuhan anda itu ditunda dulu sekitaran dua bulan tiga bulan setelah lebaran, karena apa? Karena di bulan setelah lebaran para panti kesusahan untuk dana makan, kenapa saya berkata demikian? Karena didekat tempat kulah saya, ada 3 panti, dan saya sedikit tahu kegiatan di sana.

Saya tidak menyalahkan anda untuk berbagi, namun alangkah baiknya jika berbagi anda itu di waktu yang tepat.
Lah..  katanya beramal di bulan ramadhan pahalanya lebih gede?
Memang benar lebih besar, tapi lebih besaran mana pahalanya jika diberikan pada saat orang memang teramat sangat membutuhkan bantuan?
Orang yang sedang kehausan dengan yang barusan saja makan kamu tawari minum, mana yang lebih berguna?

Namun sesungguhnya berbagi itu bergantung dengan keikhlasan dan kemauan anda sendiri
Innalhunabil niat, segala sesuatu berasal dari niat.


Pelajaran postingan kali ini:
Bagai air di daun talas.

Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar