Selasa, 03 Desember 2013

isi hape itu sudah bagian dari pengalaman kita



HaPe.
Siapa yang gak tahu Hape? Atau remaja mana yang zaman sekarang gak punya hape? Yah, gadget kayak gini mah sudah jadi kebutuhan primer sekarang. Bahkan mereka punya lebih dari satu.

Hampir semua orang sekarang itu gak bisa kalau seharian aja gak liat hape, malah beberapa diantaranya cemas jika dalam beberapa saat aja gak cek hape. Sekarang itu hape sudah merupakan barang wajib serta barang kesayangan semua orang. Emang hape itu semacam wadah yang berisi semua hal tentang kita, mulai dari foto, pesan, dan blablabla… jadi semacam hal pribadi tertuang di sana. Mungkin juga bisa dibilang; data, kenangan, atau sedikit tetang apapun itu  hidup kalian tertuang di dalam sana.
Apa jadinya jika hapenya hilang? Asli, kalian bakal syok. Terutama tentang semua kenangan yang tersimpan di sana.

Dan saya merasakan itu. Hape ‘biskuit’ nokia X5 saya entah terjatuh dimana, beserta semua kenangan didalamnya pun ikut lenyap. Bagi hape sekelas X6, memori 16gb itu lebih dari cukup untuk menyimpan semua foto dan catatan saya sewaktu SMA. Apalagi semenjak kelas 3 SMA saya gak pernah menghapus pesan. Harapannya sih biar entar bisa nostalgia sendiri. Tapi tapi, ya ikhlaskan. Mungkin Allah cuman mau biar kenangan itu diingat di kepala dan di hati aja kayaknya.

Dan dan dan hari ini lebih parah lagi. Memori hape saya yang satunya tiba tiba gak bisa kebaca, virus? Bukan. Rusak tepatnya. And what the hell of this? Semua catatan kuliah, jadwal, materi kuliah, dan pokoknya semua mengenai perkuliahan dari blok 1 sampai blok 9 semua ada di sana. Dan seingat saya terakhir, total seluruh isi memori itu yang kepake itu hamper 27gb. Dan ternyata semua isinya…
Kalian bayangkan sebanyak apa slide dosen, modul praktikum, modul LKK, proposal TPP, laporan tutorial dan foto-foto hingga tetekbengek yang lainnya hingga bisa sampai 27gb. Banyaaaaaaaaakkkk………..

Satu word itu paling kisaran 100kb, satu foto itu kisaran 3mb. Dan saya hanya punya 7 lagu dalam hape ini. bayangkalah berapa banyak dokumen yang raib.

Rasanya itu pengen sekali nangis, atau paling enggak nyalahin orang. Namun apa daya, istighfar sepertinya lebih dari cukup

Entalah apa sesungguhnya salah saya, dan saya belum mengerti apa sih rencana Tuhan dibalik ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar